Mojokerto, beritakisahnyata.com – Seorang Wanita Muda Cantik ditemukan tergeletak tak bernyawa di pusara makam ayah nya yang terletak di TPU, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis (2/12/2021).
Novia Widyasari Rahayu (23) ditemukan oleh warga telah membujur kaku di atas makam ayahnya. Novia bunuh diri dengan cara meminum racun sianida yang dicampur dengan minuman ringan. Media sosial terutama Twitter riuh. Kematian Novia dijadikan trending topic: #SAVENOVIWIDYASARI.
Salah satu akun twitter, Olivia Marveen menulis dalam akunnya bahwa Novia mengalami depresi sejak kuliah di UB, kuat dugaan Universitas Brawijaya. “Tahun 2016/2017 titik awal dia mengalami depresi,” tulisnya. Puluhan akun Twitter memosting keputusan terakhir yang dipilih Novia.
Pelecehan seksual hingga percobaan perkosaan dialami Novia sejak masih kuliah, tulis Olivia. Dalam kondisi hampir putus asa karena perlakuan sejumlah lelaki yang menjadi teman dekat, dia mengenal R, teman sekampus. “Awalnya R ini baik dan perhatian. Tetapi kemudian berperilaku sama dengan yang lain,” tulis Olivia.
Pengaduan Novia ke kampus kurang direspons. Novia akhirnya mengambil cuti kuliah. Pihak kampus justru mengeluarkan surat untuk Novia yang isinya mengarahkan agar persoalan diselesaikan secara musyawarah dengan pelaku, R.
Akun-akun Twitter menyebut R adalah anggota polisi. Selembar poto lelaki berseragam dinas lapangan (PDL) polisi dengan pangkat brigadir dua (bripda), dihubung-hugungkan dengan inisial R. Mungkin karena bordiran susunan huruf di dada kanan baju PDL menyusun sebuah nama: Randy.
beritakisahnyata.com menulis, bahwa beredar sebuah note yang diduga ditulis korban, beberapa hari sebelum ia melakukan aksi Bunuh dirinya. Kamis, 2 Desember 2021.
Note ini beberapa kali dibagikan oleh para pengguna Twitter di antaranya oleh akun @handbyafe, berikut isi notenya.
” Saya sengaja nulis ini kemarin.
Saya berniat pergi dari rumah dengan menggenggam 2 sianida yang rencana akan saya minum dengan minuman varian red Velvet kesukaan saya. Saya akan meminumnya di daerah Paralayang. Jika saya mati saya akan dikira kecelakaan.
Sebelum meminumnya saya ingin mengirim ini untuk mama.
Tapi hari ini saya melihat mama saya memasak rawon sendirian sebab pembantu saya sakit. Dia memasak sambil menangis mungkin merindukan papa, juga meratapi kondisiku yang seperti seonggok daging tanpa jiwa.
Setelah itu mama saya datang ke kamar menyuapi saya makan. Dan menawari saya apakah saya ingin jalan-jalan dan membeli sesuatu? Saya hanya diam. Tapi hati saya sangat sakit. Sakit dengan kondisi saya dan sakit melihat mama saya.”
“Terimakasih orang-orang baik, saya membaca semua komentar anda. Mengaminkan.” Tambahnya.
Terkait ramainya inisial R adalah pacar yang menghamili Novia, Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Gatot Refli Handoko dalam keterangan kepada pers menyatakan bahwa kejadian bunuh diri yang menyeret inisial R masih didalami oleh Polres Mojokerto. “Termasuk sedang mendalami informasi dari media sosial,,” ungkap Kabid Humas.
Guna kepentingan pendalaman, Gatot menyatakan pagi tadi R telah dijemput oleh personel Bidang Provos dan Pengamanan (Propam) Polda Jatim.
Sejurus kemudian beredar video di akun Twitter #Rajatikam yang mengunggah video pernyataan dari ibunda Alamrhumah. Isinya seperti ini: “Saya berharap persoalan yang menimpa anak saya tidak dibesar-besarkan di media. Biarkanlah ini menjadi musibah yang harus ditanggung oleh keluarga kami. Sebenarnya, pada tanggal 29 November saya telah membawa anak saya ke RSJ (rumah sakit jiwa), dokter menyatakan anak saya stres berat. Lalu dokter memberikan obat penenang depresi. Dan saya sudah berkali-kali mencoba mencegah anak saya agar tidak mengambil keputusan yang merugikan. Anak saya memang berpacaran dengan R, namun katanya tidak bertanggung jawab. Saya menolak anak saya diautopsi. Saya berharap kepada panjenengan semua mendoakan anak saya supaya diampuni dosa-dosanya,” jelas seorang wanita berjilbab dan bermasker di dalam video. (dik)