Sejumlah warga di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur mengaku kecewa dan kesal dengan pemadaman listrik yang sering sekali terjadi dua bulan belakangan ini.

Bahkan, padamnya listrik bisa terjadi berjam-jam di malam hari, pagi hari, juga siang hari tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak PLN.

Ny Dore, warga Perumahan Bumi Persada Hijau, mengaku kesal dengan seringnya listrik mati di tempat tinggalnya. Pasalnya, hal itu membuat aktivitas menjadi sering terganggu.

“Kadang-kadang kami merasa kesal atas perlakuan ini kok tiba-tiba mati enggak ada pemberitahuan, dan hal ini sudah berlangsung sejak dua bulan belakangan ini,” ujarnya kepada beritakisahnyata.com, Jumat (18/10/2019).

Menurutnya, dengan seringnya listrik mati itu membuat warga menjadi tidak nyaman. Terutama, dirinya yang mempunyai balita. Juga padamnya listrik membuat alat-alat elektronik cepat rusak.

“Anak saya usia 8 bulan, sampai nangis terus karena kipas mati. Mana saat sekarang ini panasnya sangat menyengat dan kemarau panjang.  Dibawa keluar rumah kayak gini ini juga masih nangis pasalnya diluar rumah pun panas,” katanya.

Ia menuturkan, dampak yang dirasakan akibat listrik sering mati itu masyarakat di pedesaan. “Memang itu meresahkan masyarakat dan tidak ada ujung pangkalnya,” ujarnya.

Ny Dore berharap PLN Area bisa memberitahu penyebab sering padamnya listrik di Area  Benjeng, Gresik. Termasuk memberitahukan jika akan ada pemadaman listrik.

“Jadi enggak kesal, kalau ada jaringan yang rusak ada pemberitahuan jadi enak kita,”katanya.

Menurutnya, kejadian listrik mati sudah sangat sering terjadi sejak lama. Di tahun 2014 pertama kali masuk ke Perumahan BPH ini sudah sering terjadi pemadaman listrik, dalam tahun 2018 sudah jarang, hal ini terulang mulai Bulan September hingga Oktober 2019 ini kembali sering terjadi listrik mati.

“Listrik mati tidak tentu kadang tengah malam hingga subuh, juga sering sekali siang hari sampai berjam-jam. Kalau pagi paling sejam, yang jelas saya tahu jika mati lampu maka anak saya pasti menangis,” ungkapnya.

Tanggapan lain datang dari Ny Eka juga warga Perumahan BPH, ia merasa kasihan melihat Ny. Dore yang setiap kali terjadi pemadaman listrik harus keluar rumah meskipun pada tengah malam, disebabkan listrik padam.

“Saya sich kalau kepanasan didalam kamar bisa mengambil kipas tangan. Tapi yang punya anak bayi biasanya anaknya gak mau dikipas pakai kipas tangan, jadi harus keluar rumah meskipun tengah malam unutk mendiamkan tangisan si bayi yang kepanasan karena listrik padam,” imbuhnya.

Dirinya berharap semoga pemerintah terkait bisa mendengar keluhan dari warganya yang tinggal jauh dipedesaan seperti di Benjeng, Gresik ini.

“Persoalan listrik yang sering mati ini semoga para pejabat berwenang mendengar keluh kesah kami. Kami tidak pernah bayar telat, kami pun berharap semoga bisa mendapat kompensasi seperti warga dikota lain yang pernah mendapat kompensasi dari PLN,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut Manager PLN UPTD Area Benjeng, Gresik, Bunga Larasati yang dihubungi beritakisahnyata.com melalui whatsappnya (20/10/2019) menuliskan kata “Titip maaf ya pak buat warga perumahan BPH,” (tim)

By redaksi