GRESIK – Jaminan pasokan listrik betul-betul belum bisa di nikmati secara maksimal pada warga masyarakat yang tinggal di Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pasalnya, hampir tiap hari, aliran listrik mati dengan durasi di atas 1 hingga 3 jam.

Khususnya warga perumahan bumi persada hijau di Desa Sirnoboyo,  mengaku resah disebabkan pihak PLN Rayon Benjeng mulai lagi sering matikan lampu. Pasalnya, pihak PLN matikan listrik mulai sejak pagi siang hingga malam hari menyebabkan para warga tak bisa melakukan kegiatan dirumah.

“Listrik sering mati sejak pukul 6 sore sampai dua jam, dan kemarin malah sampai 3 kali dalam seharian padam. Tak ada pemberitahuan lebih dulu hingga kami belum melakukan persiapan,” ujar Slamet saat berbincang dengan beritakisahnyata.com di rumahnya pada Senin (24/04) lalu.

Warga Perumahan Bumi Persada Hijau (Batara), Kecamatan Benejng, Kabupaten Gresik, ini mengaku, dalam sepekan ini hampir setiap hari terjadi pemadaman dengan waktu 2 hingga 3 jam setiap menjelang magrib setiap  harinya.

Kejadian ini sangat mengecewakan terlebih dirinya telah memenuhi kewajiban pembayaran listrik. “Sekarang biaya listrik sudah tidak di subsisdi lagi, juga kami bayar tak pernah telat, tapi mati kok tambah sering,” sesal bapak tiga anak ini.

Senada juga diungkapkan Pariyadi warga Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik yang juga menyesalkan seringnya pemadaman listrik disaat warga membutuhkan. “Iya seringnya di sini listrik padam, padahal di wilayah kecamatan lain, seperti Driyorejo, Bambe kok jarang padam,” bebernya terpisah.

Bagi warga di Kecamatan Benjeng, khususnya di perumahan Desa Sirnoboyo, listrik padam sudah menjadi santapan setiap harinya, hal itu terjadi sudah cukup lama dalam beberapa tahun lalu hingga tahun 2017 ini, tanpa keterangan jelas dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Kalau listrik padam hampir setiap hari. Kami sesalkan itu terjadi di malam hari,” ujar Ny Dani Yuliati yang juga salah satu warga perum batara lainnya, secara terpisah. Lokasi yang jauh dari pusat kota, lanjut Ny Dani, menjadikan masyarakat sangat bergantung oleh pasokan listrik terutama di malam hari. Tapi sayangnya, aliran listrik sering terputus sejak pukul 18.00 WIB, kondisi itu berjalan minimal selama 1 hingga 2 jam.

“Biasanya sampai dua jam listrik mati, karena mendadak kami pun kebingungan mencari alat penerangan,” imbuhnya. Karena itu masyarakat berharap PLN bisa memperbaiki kelancaran pasokan listrik, sehingga tak menganggu aktivitas di rumah.

Menjelang magrib kembali dimatikan hingga pukul 20.00 wib malam tadi baru kembali hidup.”Saya sangat kesal sekali dengan prilaku pihak PLN yang terlampau sering mematikan listrik tanpa alasan yang jelas ditengah masyarakat hingga terjadi keresahan terutama yang punya anak kecil, tangisannya menyayat hati, karena dalam rumahnya kepanasan akibat listrik mati,”kecam Ny Dani dengan nada emosi.

Bahkan ada warga yang tidak bisa memasak karena matikan lampu terlampau lama kemarin yaitu dari pagi hingga malam hari. para warga yang punya anak kecil terpaksa membawa anaknya keluar rumah karena selama mati lampu didalam rumah anak mereka tidak betah karena panas udara didalam rumah mereka

“Kadang pemadaman itu bisa mencapai enam hingga delapan jam tiap harinya. Anak-anak tetangga yang kecil sering menangis menjerit-jerit, karena gelap dan kepanasan. Belum lagi perasaan was-was kalau terjadi kebakaran akibat lilin,” ungkapnya.

Dirinya mengaku kesal, hampir tiap hari keluarganya tidak bisa tidur dengan nyenyak akibat pemadaman listrik oleh PLN yang tidak menentu.

“Kami harapkan pemadaman tak terjadi lagi, karena sangat merugikan dan membuat anak balita menangis karena panas dan gelap,” harap Ny Dani.

Sementara, Manager PT PLN (Persero) Area Kecamatan Benjeng, Gresik,  Zainuddin, saat di konfirmasi oleh beritakisahnyata.com melalui selulernya di nomer 08533186XXXX pada (22/04), mengatakan “Saya baru menjabat 2 hari ini,” jelas Zainuddin melalui selulernya.

Demikian juga saya beritakisahnyata.com mencoba mengkonfirmasi ulang terkait pemadaman yang tak menentu dan sering tersebut dengan mendatangi kantor PLN Rayon Benjeng di Jalan Munggugianti, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Hingga berita ini diturunkan, Manager Rayon PLN tetap masih enggan ditemui, “iya maaf lagi banyak urusan,” hanya pesan itu yang dikirim melalui WhatsAppnya. (dik)

By redaksi