JOGYAKARTA – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Barru, belum lama ini melaksanakan kegiatan akhir pembelajaran untuk mahasiswa dan Mahasiswi semester akhir, dengan melakukan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) ke Kota Surabaya, Kabupaten Batu Malang, dan Sleman ,Yokyakarta. Jawa tengah.
Delegasi dari mahasiswa program studi Bimbingan Konseling (BK), melakukan Kuliah Kerja Nyata Reguler XX Nasional semester genap tahun akademik 2016/2017di Kota Surabaya dan Kota Batu, Malang, Jawa Timur dilanjutkan ke Jawa Tengah, Yokyakarta, Sleman.
Tim KKN Nasional FKBK yang terdiri dari Hafid, dan dua dosen lainnya selaku dosen pembimbing lapangan (DPL), dan Ketua Stikip Muhammadiyah Barru Dr. Andi Fiptar Alam M,Si, mendampingi 84 mahasiswa ke Jawa 29 Maret sampai 11 April 2017.
Mahasiswa yang mayoritas Program Study Bimbingan Konseling itu, dilepaskan dari kampus Stikip Muhammadiyah Barru, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/17). Kegiatan yang sudah rutin dilakukan STIKIP Muhammadiyah Barru, Sul-Sel ini setiap tahun akan dilaksanakan.
Ketua Stikip Muhammadiyah Barru Dr. Andi Fiftar Alam M,Si, menyampaikan pada kesempatan yang lain bahwa, penyelenggaraan KKN Nasional merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan visi STIKIP Barru, sekaligus upaya dalam menyiapkan lulusannya menghadapi era Masyarakat Dinamika. Harapannya mahasiswa KKN Nasional ini memiliki wawasan Nasionalisme sehingga punya daya saing.
Juga diharapkan mahasiswa STIKIP Barru dapat memberikan pencerahan pada masyarakat luar Sulawesi Selatan khususnya melalui KKN Nasional tersebut.
Senada juga diungkapkan salah satu Dosen Pembimbing Lapangan Hafid M.Sc. menyampaikan harapannya semoga dengan KKN Nasional ini dapat semakin memperkuat visi STIKIP agar diakui Nasional.
Bermanfaat untuk sekolah di Sleman, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan memberikan peningkatan kapasitas/ kualitas para mahasiswa peserta KKN. Semangat tersebut dialami oleh Melany, mahasiswi KKN Nasional yang ikut dalam delegasi ke Sleman dari FKBK. “Persiapan Alhamdulillah sudah selesai, tinggal terus memperlancar lagi masalah bahasa, soalnya kebanyakan katanya disana nanti bahasa dominan adalah bahasa jawa”, katanya.
Kegiatan ini disertai dengan penandatanganan MoU antara STIKIP Muhammadiyah Barru dengan Majelis Dikdasmen PDM Sleman. Menurut DR Andi Fiptar Alam Msi, Ketua Lembaga Peguruan Tinggi Kejuruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan ini berencana membagi dua kelompok mahasiwa yang akan mengikuti program ini.
Yakni KKN Nasional yang dilaksanakan di Surabaya, Malang dan Yogyakarta. KKN Nasional ini akan diikuti 80 mahasiswa ditambah 4 dosen pembimbing.
Sementara kelompok kedua yakni KKN domestik lokal yang diikuti 60 orang. “Program ini mengacu pada peraturan Menristekdikti yang membagi KKN sekarang ini dalam tiga kelompok lokal, nasional dan internasional,” tutur Andi Fiftar. Pada Rabu, 29 Maret 2017 di Bandara Juanda, Kota Surabaya, Jawa Timur. sesaat setelah semua rombongannya telah turun dari pesawat Lion Air.
KKN nasional ini merupakan rangkaian KKN gelombang ke-XX, STKIP Muhammadiyah Barru. Agenda ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Tercatat 84 mahasiswa yang mengikuti KKN Nasional ini. Mereka didampingi empat orang Dosen Pembimbing. Selama di Sleman, para mahasiswa ditempatkan di 18 SMP dan SMA.
“Kami berharap wawasan mahasiswa terhadap beragam budaya Indonesia meningkat. Selain itu, mereka juga mendapatkan pengalaman menghadapi siswa yang berbeda karakter,” ujar Dr Andi Fiptar Abdi Alam.
Menurut Andi Fiptar, selama di Kabupaten Sleman, para peserta KKN Nasional STKIP Muhammadiyah Barru diharapkan dapat mempelajari proses belajar yang edukatif. Disamping agar para mahasiswa dapat mengetahui betapa majunya lembaga maupun Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Daerah Jawa.
“Ini sekaligus bagian dari konsolidasi STIKIP Muhammadiyah Barru mempersiapkan diri untuk lebih menjalin kerja sama dan lebih mempersiapkan segala sesuatunya untuk membenahi lembaga pendidikan, meskipun dengan biaya yang minim tapi saya harapkan anak didik bisa menambah pengalaman,” tutur Fiptar.
Apalagi di STKIP Muhammadiyah ke depan memerlukan percepatan dalam mengembangkan para alumni sebagai tenaga siap pakai dan mumpuni dalam bidang studynya, sebagai mana di ketahui STIKIP Muhammadiyah Barru juga mempunyai Program Study Bimbingan dan Konseling ( BK).
Kegiatan selama empat belas hari itu itu di mulai dari Kota Surabaya diikuti sebanyak 84 peserta terdiri Mahasiswa dan mahasiswi melakukan KKN ke Kota Surabaya, dan dilanjutkan ke Kabupaten Batu, Malang, Jawa Timur selama tiga (3) hari. Diteruskan dengan perjalanan kereta api ke Daerah Yokyakarta, Jawa Tengah. ( dik )