Bojonegoro, beritakisahnyata.com – Pemeriksaan rutin kamar Lapas Kelas ll A Bojonegoro, Jawa Timur, berakhir ricuh. Pasalnya, razia kali ini berhasil menemukan 364,58 gram Sabu-sabu dan 199 butir pil ekstasi di atap plafon sel kamar.
Insiden keributan Napi pun terjadi saat razia dilakukan terhadap barang terlarang seperti handphone dan Narkoba,
Rabu (23/7/2025) sore.

Kepala Lapas Kelas IIA Bojonegoro Hari Winarca, mengatakan  terjadinya kericuhan di ruangan tahanan akibat penemuan barang bukti sabu-sabu dan pil ekstasi.

“Sebelum ricuh kepala jaga melakukan giat rutin, dan Kamar A8 dan A9 ada gelagat yang tidak biasa sehingga membuat kecurigaan. Setelah ditindaklanjuti dilaporkan ke Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) besok harinya digeledh dan ternyata barang bukti itu ada tersimpan di plafon,” tuturnya.

Barang bukti yang ditemukan tersimpan rapi di dalam tas. Saat penjaga keluar dari kamar tahanan, para narapidana (Napi) sontak melakukan kekacauan dengan berteriak melempari penjaga dengan barang seadanya dan memukul-mukuli jeruji. Para Napi lain ikutan.

“Melihat kondisi tak kondusif di blok A4 dan A5 akhirnya kami bergegas meminta bantuan kepada Polres Bojonegoro serta Brimob, untuk melakukan pengamanan,” tutur Hary Winarca.

Mendapati laporan itu, Sat Samapta Polres, Satresnarkoba Polres, dan Kompi 3 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jatim diterjunkan.

Pada saat itu juga berhasil diamankan lima orang Napi dibawa ke Mapolres Bojonegoro guna ditindak lebih lanjut. Serta 12 Napi lain yang jadi provokator keributan langsung dipindahkan ke Lapas Kelas IIB Lamongan untuk meredam situasi dan menjaga keamanan Lapas Bojonegoro tetap kondusif.

Lima narapidana yang diduga pengedar di dalam Lapas dapat terindikasi melalui tulisan yang terdapat di dalam tas beserta barang bukti yang ditemukan.

Hari Winarca menambahkan demi menghindari hal serupa terjadi kini, diberlakukan pada hari Sabtu tidak diizinkan ada barang masuk dari kunjungan. Serta memisahkan antara Napi narkotika dengan Napi umum.

“Kini Lapas juga membangun kamar tambahan meskipun tidak sesuai, akan tetapi ini merupakan hal penting agar mereka takut melakukan pelanggaran tata tertib di dalam. Kita juga setiap saat melakukan kontrol keliling setiap saat meski pada dini hari,” tegasnya.

Dari dugaan sementara pihaknya masih mendalami asal usul barang haram tersebut, termasuk dugaan adanya keterlibatan pihak internal dan kemungkinan narkoba diselundupkan dari luar, dengan cara dilempar melalui dinding Lapas.(dik)

By redaksi