SURABAYA – Satuan Petugas Polda Jawa Timur yang terdiri dari gabungan Ditreskrimum, Ditreskrimsus dan Ditresnarkoba berhasil menggrebek Penjualan obat penambah imun terkait Covid -19.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afianta yang didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Reply, Dirkrimum Kombes Pol Totok Suharyanto, Wadirkrimsus AKBP Zulham Efendi, dalam confrensi pers di Humas Polda Jatim, Sabtu (10/72021), menyampaikan bahwa Satuan Perugas Penegakan Hukum ( Satgas Gakum ) dalam operasi aman nusa.

Operasi yang dikhususkan dalam menjaga dan melindungi keselamatan masyarakat terkait covid 19.

“Mendapatkan informasi dari masyarakat terkait ada tiga hal, tentang adanya kelangkaan oksigen, kedua adanya dugaan  surat” yang tidak benar tentang surat bebas covid yang digunakan untuk perjalanan, juga kelangkaan obat yang diperlukan oleh masyarakat,” jelas Kapolda.

Terkait tiga hal tersebut satgas berhasil mengungkap adanya dugaan penjualan obat-obat an yang dilakukan oleh orang yang tidak berhak,

“Dimana obat ini dijual bukan diapotik tapi di rumah. Tim telah melakukan penyitaaan sebanyak 43 jenis obat-obatan Dan tersangka 1 orang, dimana obat ini dijual dirumah dan bukan diapotik. Tersangka dikenakan pasal 198 UU Kesehatan,” tegas Nico.

Dalam himbauannya Kapolda Jatin Irjen Pol Nico, mengajak masyarakat agar tidak melakukan seperti hal ini.

“Obat – obat an sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi kami minta agar supaya masyarakat mau melaporkan jika terjadi hal seperti ini,” pinta Nico.

Disampaikan Nico, kami juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang aktif telah melaporkan kasus ini dan meminta masyarakat Tolong kalau dia bukan apotek dan apoteker bukan toko obat yang punya kewenangan itu kalau ada yang menawarkan Tolong disampaikan ke orang itu, jika salah.

“Juga kalau ada orang yang mau coba cari untung jangan sekarang masyarakat banyak membutuhkan,” ujarnya.

kami mengajak kepada masyarakat bahwa kita sedang berperang menghadapi Covid musuh kita. Covid ini efektif tidak kelihatan dan selalu mengancam pada kita jika lengah. Juga tidak mengenal batas tempat dan waktu. Tidak ada kesatuan yang kita bisa tahu dari mana satuannya namun yang terjadi banyak masyarakat sekarang masuk rumah sakit dan banyak di antara kita yang meninggal.

“Jadi kami Mohon untuk seminggu dua minggu ini tetap tinggal di rumah saja. Juga untuk perusahaan yang bukan sektor non esensial atau critical agar menghimbau  karyawannya untuk tetap dirumah dulu” pinta Nico.

Juga di sini kami juga memohon kepada Alim Ulama terkait dengan perayaan Idul Adha atau budaya  Madura Toron.

“kita sampaikan Tolong jangan kita melaksanakan budaya ini dulu, sabar dulu sebulan dua bulan ini kita harus semua sabar untuk menghadapi covid ini. Ayo masyarakat, Pengusaha kita bersatu, untuk melawan Covid ini. Sabar tunggu sekitar sebulan atau dua bulan ini, musuh kita tidak kelihatan. senjata paling aman adalah 1 memakai masker yang ke 2 menjaga jarak, 3 mencuci tangan dan menjauhi kerumunan,” imbuh Irjen Pol Nico.

Dilanjutkan Nico, saya juga mengucapkan terima kasih kepada tim seluruh dokter yang ada di Jawa Timur yang telah berjibaku untuk mencoba melakukan perawatan meskipun kelelahan.

“saya lihat sendiri karena saya sering sama-sama tim Dokter mereka sangat lelah. Ayo kita bantu dokter-dokter kita jangan sampai ada yang masuk ke rumah sakit lagi, karena apa?Karena tidak awas pada dirinya. Jadi mari kita sama-sama yuk bantu kita para dokter bantu para perawat bantu Rumah Sakit bantu keluarga bantu negara dengan tetap diam di rumah. Ikuti protokol 5 M,” pungkas Irjen Pol Nico Afianta. (dik)

By redaksi