BOJONEGORO – Adanya indikasi atas penjualan tanah di Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang diduga kuat, jika Kepala Desa Gayam, Winto melakukan manipulasi memainkan harga tanah, sehingga bisa dianggap pelanggaran.

Bersama seorang sumber warga desa setempat, sekitar kantor kepala desa gayam. Tim berusaha  mencari sampai ke rumahnya Kades untuk mengkonfirmasi. Tetapi tidak sempat bertemu, malah orang dirumah Winto mengatakan kalau barusan Kadesnya pergi dengan terburu buru.

Ketika Tim berusaha untuk mengumpulkan data-data dari beberapa narasumber yang tidak bersedia di sebutkan namanya, perihal dugaan uang mark’up dari hasil penjualan Tanah Kas Desa (TKD) didesa gayam yang diduga telah dimanipulasi dengan memark up harga per meternya antara harga awal 150 ribu rupiah/m2 sampai 450 ribu rupiah/m2. 

Hal tersebut masih dalam dugaan, bahwa kades Gayam banyak mendapat keuntungan yang didapat dari mark’up harga penjualan tanah dan dibantu oleh Kamidin seorang makelar tanah. Saat di konfirmasi Kamidin mengatakan tanah kas desa tersebut untuk SKK Migas.

“dibuat tukarguling untuk SKK Migas. Untuk keperluan tapak sumur C (well pad c) cpf area,“ ujar Kamidin.

Hingga berita ini diturunkan hal tersebut masih berupa indikasikan adanya keuntungan hingga sampai milyaran rupiah jumlahnya.

Masih kata narasumber, pendapatan Kades atas uang mark’up tersebut diduga untuk foya foya beli sawah berhektar-hektar dan mobil baru. Bahkan dari keterangan masyarakat gayam terkait tanah TKD Desa Gayam banyak yang berperan juga ikut diduga eks Bupati Bojonegoro (sunyoto) ikut terlibat.

“Semua permainan mas, masak kita yang punya tanah, malah Kades dan Kamidin yang untung banyak. artinya ini setara dengan tengkulak kan mas. Apa dibenarkan seorang pamong yang juga abdi masyarakat membodohi masyarakat yang di pimpinnya sendiri,? ” kata Yono warga desa Gayam dengan kesal.

Kembali Tim mencoba lagi mendatangi kantor kades Gayam, namun sampai di tempat tujuan  ternyata kades Gayam sudah tidak ada di kantornya. info dari staf desa hanya malam hari dirumahnya.

Salah satu perangkat desa saat ditanya keberadaan kades Gayam ( Winto ), jawabnya sama, tidak ada di kantor, ungkap pegawai kantor kepala desa yang masih baru bekerja di kantor desa gayam. (Yu/Tim)

 

By redaksi